Pelajaran 5, Kegiatan 2
Sedang berlangsung

Kuliah

Pelajaran Progress
0% Menyelesaikan
00:00 /

Pengantar

Dua pelajaran berikutnya berfokus pada kitab Kisah Para Rasul, di mana Lukas melanjutkan kisah Injil. Dua kitab Lukas saling bersesuaian dengan baik untuk menunjukkan bahwa Kisah Para Rasul, seperti Injilnya, adalah catatan pelayanan Yesus. Faktanya, Lukas membuka Kisah Par Rasul dengan mengacu pada Injilnya: “Khai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus.” Dan kita dapat menyimpulkan bahwa Kisah Para Rasul adalah apa yang Yesus kemudian lakukan dan ajarkan.

I. Pesan Lukas dalam Kisah Para Rasul

  1. Yesus Masih Bekerja

Pesan Lukas jelas. Yesus meninggalkan bumi tetapi mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk memberikan kuasa kepada para pengikut-Nya agar mereka dapat melanjutkan pekerjaan-Nya. Untuk membuktikan klaimnya bahwa Yesus masih bekerja, Lukas mencatat mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh beberapa pengikut-Nya. Karena orang tidak mampu melakukan mukjizat-mukjizat, artinya Yesus hidup dan terus bekerja di bumi. Jadi, Lukas menjelaskan bahwa pekerjaan Yesus terus berlanjut dan hal tersebut menjelaskan adanya mukjizat. Bukti lain dari karya Yesus adalah bahwa Ia mengubah kehidupan orang-orang! Tidak ada cara lain untuk memahami kejadian-kejadian yang dicatat dalam kitab Kisah Para Rasul.

  1. Garis Besar Kisah Para Rasul Menceritakan Kisah Yesus Terus Bekerja

Kisah Para Rasul 1:8 menguraikan cerita Kisah Para Rasul. Sebelum Yesus naik ke surga, Dia memberi tahu para rasul-Nya, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Strategi pelayanannya ini memiliki tiga bagian pergerakan. Pertama, mereka akan menjadi saksi-Nya di Yerusalem. Kemudian, mereka akan pergi ke Yudea dan Samaria, dan kemudian ke ujung bumi.

II. Strategi Yesus untuk Mengubah Dunia

  1. Hal itu Dimulai di Yerusalem

Fase pertama penanaman gereja di Yerusalem ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 1-7, dan mencakup periode sekitar tiga tahun. Dalam enam pasal pertama, ceritanya terutama tentang pelayanan para rasul. Karena Yesus tidak meninggalkan instruksi tertulis, para rasul ini adalah para pemimpin untuk segalanya. Kemudian menjelang akhir pasal 6, gereja menjadi begitu besar sehingga para rasul tidak lagi dapat mengelola pelayanan. Jadi, mereka menambahkan tujuh pelayan lainnya dan membagi pekerjaan pelayanan antara dua belas rasul dan ketujuh diaken. Injil terus menyebar. Orang-orang menjalin hubungan dengan Yesus, dan kehidupan mereka berubah. Gereja Yesus sedang bergerak.

  1. Pekerjaan Diperluas ke Yudea dan Samaria

Kisah tentang pemberitaan Injil ke Yudea dan Samaria diceritakan dalam Kisah Para Rasul 8-12, dan mencakup periode sekitar dua belas tahun. Akan tetapi, hal ini lebih dari sekadar sebuah kisah pertumbuhan geografis. Lukas juga menyoroti pelayanan pria dan wanita lainnya untuk menunjukkan bahwa Roh Kudus menggunakan orang-orang selain para rasul. Tujuh diaken yang ditunjuk di pasal 6 memiliki pelayanan penginjilan yang signifikan. Dan kisah pertobatan Paulus di pasal 9 mengejutkan pembaca. Pesannya jelas. Roh Kudus Allah mengubah orang dan menyertakan mereka dalam pelayanan-Nya. Gereja di Yerusalem, Yudea, dan Samaria bertumbuh; dan mereka kuat dan seh

  1. Pekerjaan Injil Tersebar ke Seluruh Dunia

Pergerakan ketiga dijelaskan dalam pasal 13-28 dan mencakup periode sekitar tiga belas tahun. Yesus berkata, “Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Pasal 13 hingga 28 menceritakan kisah tentang Injil yang menyebar ke seluruh dunia Mediterania melalui karya seorang pria bernama Paulus. Meskipun kisah pekerjaan misionarisnya tidak dimulai sampai Kisah Para Rasul 13, ia telah diperkenalkan dalam pasal 9. Ketika kita meletakkan tiga pergerakan bersama-sama, ada sekitar rentang waktu dua puluh delapan tahun yang tercakup dalam kitab Kisah Para Rasul. Cara untuk mengingat periode waktu ini adalah dengan mengingat bahwa ada juga dua puluh delapan pasal dalam Kisah Para Rasul — dua puluh delapan tahun, dua puluh delapan pasal.

III. Tujuh Bagian Kunci

Ada tujuh bagian kunci dalam Kisah Para Rasul yang meneruskan cerita yang ada. Mereka menggambarkan penanda-peristiwa penanda signifikan dalam kehidupan gereja mula-mula dan membantu kita memahami pertumbuhan dan kesehatannya.

  1. Kisah 1: 8

Gagasan besar Kisah Para Rasul — bahwa pengikut Yesus adalah saksi-Nya dan membawa pesan-Nya ke seluruh dunia — dicatat dalam ayat ini. Dan ayat itu juga menyajikan garis besar kitab ini. Lukas menggunakan amanat Yesus sebagai sebuah kerangka untuk memperkenalkan dan mengorganisasi ceritanya.

  1. Kisah 2

Kelahiran gereja dicatat dalam pasal 2. Pasal ini menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Hari Pentakosta ketika Roh Kudus yang Yesus janjikan datang kepada rasul-rasul-Nya. Orang-orang Kristen di Yerusalem secara ajaib memproklamirkan Injil dalam bahasa-bahsa yang belum pernah mereka perkatakan sebelumnya. Sebagai bagian dari peristiwa mukjizat itu, Petrus memproklamasikan pesan keselamatan dan tiga ribu orang percaya dan mulai mengikuti Kristus. Kita hanya bisa membayangkan betapa peneguhan yang luar biasa ini bagi para penginjil yang baru terbentuk ini. Mereka pasti yakin pada akhir hari bahwa Yesus serius ketika Dia berkata, “Kamu akan menerima kuasa. . . dan kamu akan menjadi saksi-Ku.”

  1. Kisah Para Rasul 6-8

Dalam pasal-pasal ini, Lukas memperkenalkan kita perlunya memperluas kepemimpinan dalam gereja. Pelayanan tidak bisa lagi dilakukan oleh para rasul. Roh Kudus memberkati dan menggunakan orang lain untuk memberitakan kabar baik Yesus. Lukas memasukkan kisah dua dari tujuh diaken yang ditunjuk dalam pasal 6. Khotbah Stefanus yang luar biasa dicatat dalam pasal 7, dan pelayanan Filipus kepada orang Samaria dan kepada sida-sida Etiopia yang ditemukan di pasal 8. Ini adalah dua peristiwa strategis. Stefanus menolak untuk mengkompromikan pesan Yesus, dan Filipus membawa Injil di luar batas-batas Yahudi. Dan penting untuk dicatat bahwa orang-orang ini bukanlah para rasul. Roh Kudus Allah juga melayani melalui sekelompok para pelayan baru. Pekerjaan itu menyebar ke jemaat orang-orang percaya. Tenaga pelayanan terus bertambah!

  1. Kisah Para Rasul 9

Bagian ini mencatat pertobatan dari karakter utama dalam Kisah Para Rasul — orang ini bernama Saulus yang menjadi rasul Paulus. Saulus beranjak dari menjadi musuh terbesar gereja untuk menjadi Paulus, salah satu pahlawan terbesar gereja. Jadi, bacalah pasal 9 dengan saksama, karena bagian teresbut memperkenalkan kita kepada orang yang dari pasal 13-28 adalah saksi utama Allah bagi dunia. Kita akan mempelajari kehidupan Paulus lebih teliti dalam pelajaran berikutnya.

  1. Kisah Para Rasul 10 dan 11

Dalam pasal-pasal ini, Lukas memperkenalkan kita kepada gereja non-Yahudi pertama. Dia mendeskripsikan peristiwa ini dengan cara menyoroti titik kritis yang dihadapi gereja pada saat itu. Petrus adalah manusia yang Allah pilih untuk menanam gereja non-Yahudi pertama ini. Akan tetapi bahkan Petrus, yang telah bersama Yesus ketika Dia melayani orang-orang bukan Yahudi, tidak dapat membayangkan memasukkan mereka sebagai para pengikut Yesus. Mereka najis, dan orang Yahudi membenci mereka. Sesungguhnya ketika Petrus pergi ke rumah orang bukan Yahudi, dia mengingatkan tuan rumah — seorang perwira Romawi bernama Kornelius — bahwa dia melanggar hukum Yahudi dengan memasuki rumahnya. “Tetapi,” kata Petrus, “Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.” (Kisah Para Rasul 10:28).

Apa yang Petrus nyatakan sebagai peristiwa sederhana, “Allah telah menunjukkan kepadaku,” sebenarnya membutuhkan sebuah mukjizat yang memerlukan banyak penjelasan. Petrus membutuhkan suatu pesan ajaib dari Allah sebelum dia bergaul dengan orang bukan Yahudi. Meskipun Yesus menugaskan Petrus untuk menjadi salah satu saksi-Nya sampai ke ujung bumi, Petrus tidak dapat membayangkan bahwa Yesus memasukkan orang bukan Yahudi. Jadi, Kisah Para Rasul 10 dan 11 menggambarkan titik kritis dalam kisah Kisah Para Rasul dengan menunjukkan kebutuhan untuk mengatasi prasangka-prasangka yang mendalam sebelum Injil dapat pergi ke seluruh dunia.

  1. Kisah Para Rasul 15

Bagian penting keenam, Kisah Para Rasul 15, mendeskripsikan Sidang Yerusalem. Setelah perjalanan penginjilan Paulus dan Barnabas yang pertama, mereka kembali ke basis pusat mereka di Antiokhia. Beberapa orang Kristen Yahudi di sana terganggu karena mereka telah mengundang orang-orang bukan Yahudi untuk menerima keselamatan tanpa menaati Hukum Musa. Hal itu menjadi sebuah permasalahan mereka bertemu dengan para rasul dan penatua di Yerusalem untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sidang menyimpulkan bahwa orang bukan Yahudi tidak harus menaati hukum Musa untuk menjadi orang Kristen dan menegaskan kebenaran hakiki yang Paulus tulis kepada jemaat di Efesus: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9). Kisah Para Rasul 15, seperti Kisah Para Rasul 10 dan 11, menunjukkan kepada kita bagaimana gereja mula-mula mengatasi hambatan-hambatan budaya ketika mereka membawa Injil kepada orang-orang bukan Yahudi.

  1. Kisah Para Rasul 13-28

Pasal-pasal ini mencatat perjalanan-perjalanan misi Paulus dan pemenjaraannya. Dalam perjalanan-perjalanan misinya yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 13-21, Paulus dan timnya menanam gereja-gereja baru yang kepada mereka kemudian ia menulis surat. Surat-surat kepada jemaat Galatia, Filipi, Tesalonika, Korintus, dan Efesus adalah surat-surat yang ditulis oleh Paulus untuk mengajar dan mendorong gereja-gereja ini. Dengan mengintegrasikan surat-surat ini dan kisah-kisah mereka dalam Kisah Para Rasul 13-21, kita mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang Kisah Para Rasul dan Surat-Surat.

Paulus empat tahun ada dalam penjara dicatat dalam pasal 21-28. Kita akan mempelajari pasal-pasal ini secara lebih detail dalam pelajaran kita berikutnya. Ketujuh bagian kunci ini memandu kita dalam menyusuri kitab Kisah Para Rasul dan menceritakan kisah menakjubkan tentang bagaimana gereja berfungsi sebagai saksi-saksi Yesus di Yerusalem (1-7), Yudea dan Samaria (8-12), dan sampai ke ujung bumi (13-28).

IV. Dua Jenis Bagian

  1. Bagian Pertumbuhan

Dalam kitab Kisah Para Rasul, Lukas memasukkan dua jenis perikop khusus: bagian-bagian pertumbuhan dan apa yang bisa kita sebut sebagai bagian-bagian cuplikan. Sebuah contoh dari satu bagian pertumbuhan adalah Kisah Para Rasul 2. Setelah Petrus menyampaikan khotbahnya pada Hari Pentakosta, tiga ribu orang datang kepada Kristus. Sejumlah bagian pertumbuhan lainnya memberi tahu kita bahwa Allah menambahkan orang demi orang kepada gereja setiap harinya, bahwa semakin banyak orang percaya, dan bahwa jumlah murid meningkat dengan cepat. Jadi, Lukas terus memberikan pernyataan-pernyataan ke dalam narasi yang ada untuk memberi tahu kita bahwa kesaksian Injil itu efektif. Setiap hari semakin banyak orang menjadi anggota gereja-Nya. Bagian-bagian ini penting karena kuantitas penting bagi Tuhan. Dan itu penting karena setiap “angka” mewakili orang lain yang datang kepada Yesus dan memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang hanya Dia dapat tawarkan.

  1. Bagian-Bagian Cuplikan
  1. Cuplikan Kabar-Kabar Baik. Jumlah yang besar menarik, tetapi Lukas memasukkan jenis bagian lain yang mungkin kita sebut bagian “cuplikan.” Bagian-bagian ini memberi kita sebuah gambaran singkat tentang apa yang sedang terjadi dalam gereja-gereja yang sedang ditanam. Misalnya, Kisah Para Rasul 2 dan 4 menggambarkan apa yang terjadi pada gereja-gereja baru di Yerusalem. Kita membaca bahwa orang-orang bertemu bersama setiap harinya dan bahwa mereka berbagi makanan dan merayakan perjamuan dan saling menjaga satu sama lain. Ketika orang miskin datang ke pertemuan mereka, orang lain yang memiliki tanah dan barang-barang menjualnya dan memberikan uang kepada orang-orang yang membutuhkan. Gereja tidak hanya bertumbuh dalam kuantitas, tetapi juga bertumbuh dalam kualitas ketika orang-orang diubahkan dengan mengikuti ajaran Yesus. Cuplikan-cuplikan ini menunjukkan gereja begitu menarik sehingga orang tertarik kepadanya. Para pengikut Yesus adalah para saksi verbal, tetapi mereka juga para saksi hidup. Gereja berkembang pesat karena para anggotanya mengikuti ajaran-ajaran Kristus.
  1. Berita yang Keras. Akan tetapi, Lukas juga memasukkan bagian-bagian seperti Kisah Para RAsul 5 dan 6 yang berbicara tentang masalah di gereja. Orang yang tidak percaya tidak hanya melihat kualitas positif orang Kristen, mereka juga melihat bahwa orang Kristen tidak sempurna. Mereka adalah manusia biasa, sehingga mereka memiliki masalah. Akan tetapi, orang-orang Kristen menghadapi masalah mereka dan masih saling mengasihi satu sama lain. Mereka masih saling menjaga satu sama lain. Mereka tidak berkompromi dengan apa yang mereka percayai, tetapi mereka menghidupinya dengan cara yang penuh kasih sehingga pesan mereka bergema benar. Kekristenan mengubah kehidupan orang-orang karena kekristenan bukan hanya sebuah gerakan manusia. Manusia-Allah bernama Yesus masih hidup. Kebangkitan benar-benar terjadi.

Yesus telah mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk memberdayakan orang-orang ini; dan Allah sedang bekerja. Itulah satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk apa yang dilakukan umat-Nya.

Kesimpulan

Jika Lukas menulis tentang gereja hari ini, apa yang akan dia tulis? Akankah itu menjadi kisah orang yang mengasihi dan melayani satu sama lain? Akankah itu termasuk orang membantu mereka yang membutuhkan? Akankah dia menulis tentang gereja yang menyelesaikan konflik mereka dalam semangat ckasih? Akankah orang yang tidak percaya berkata, “Anda tahu, saya ingin menjadi bagian dari gerakan itu?” Apakah narasinya akan berbunyi, “Allah menambahkan setiap hari kepada jemaat orang-orang yang diselamatkan?” Ini adalah pertanyaan yang akan membantu kita bertanya pada diri kita sendiri.