Pelajaran 6, Kegiatan 2
Sedang berlangsung

Kuliah

Pelajaran Progress
0% Menyelesaikan
00:00 /

3. Surat-surat: Petunjuk

Di kota Korintus, sekelompok orang menanggapi khotbah Paulus, menjadi umat Kristiani, dan membentuk sebuah gereja. Namun mereka terlibat dalam ketidak-bermoralan, perpecahan, serta konflik. Di Filipi, sekelompok orang percaya yang berkecil perlu dibangkitkan semangatnya. Di Roma, sekelompok pengikut Kristus yang setia perlu mengklarifikasikan kepercayaan mereka tentang kebenaran, Taurat, serta pengudusan. Mereka memiliki berbagai pertanyaan tentang kehidupan Kristiani sehari-hari. Orang-orang percaya di Tesalonika perlu mengetahui tentang kedatangan Kristus kembali serta hari-hari terakhir. Di Efesus, para pemimpin membutuhkan petunjuk tentang posisi mereka di dalam Kristus. Di tempat lain, umat Kristiani menderita dan tidak mengerti mengapa. Guru-guru palsu menyusupi gereja-gereja dan mengancam akan melemahkan karya Allah. Seorang gembala di Kreta membutuhkan dorongan.

Apakah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gereja yang sedang bertumbuh? Para rasul tidak bisa sekaligus berada di mana-mana. Maka mereka mengirimkan surat-surat (juga dikenal sebagai surat-surat rasul) untuk menjelaskan pengajaran Kristiani, untuk menginspirasi umat Allah kepada kekudusan, dan untuk mengajarkan bagaimana seharusnya mereka hidup.

Gereja-gereja atau individu-individu yang menerima surat-surat ini pasti kegirangan ketika surat-surat ini tiba. Surat-surat ini dibacakan dengan bersuara kepada jemaat dan diteruskan dari gereja ke gereja. Salinan-salinannya dibuat dengan teliti untuk gereja-gereja lainnya. Orang-orang percaya mulai mengkoleksinya. Secara keseluruhan, 21 surat seperti itu dinilai sebagai diilhamkan, dan menjadi bagian utama dari Perjanjian Baru.

Walaupun dalam surat-surat ini terdapat sejarah dan biografi, surat-surat ini terutama ditulis untuk menguatkan pengajaran Yesus Kristus. Sebagian besarnya ditulis entah kepada kelompok-kelompok orang percaya setempat (seperti yang di Korintus atau di Roma), atau kepada gembala-gembala (Timotius dan Titus). Zaman yang dimulai pada waktu Pentakosta dikenal sebagai zaman gereja, dan surat-surat ini berbicara tentang kehidupan gereja. Antara lain, surat-surat ini memberikan petunjuk tentang:

  • Kesatuan gereja (Efesus 2:11-22).
  • Ibadah gereja (1 Korintus 14:26-40).
  • Pemimpin-pemimpin gereja (1 Timotius 3; Titus 1).
  • Disiplin gereja (1 Timotius 6:3-5).
  • Tata tertib gereja (1 Korintus 11:23-30).
  • Khotbah gereja (2 Timotius 4:2).


Walaupun surat-surat ini terpusat pada gereja, surat-surat ini juga berguna bagi individu. Seseorang yang berkesempatan membaca surat-surat ini akan belajar prinsip-prinsip untuk mengatur tingkah lakunya dengan sesama orang percaya serta di hadapan dunia. Berikut adalah contohnya:

  • Kita harus saling mengasihi (Roma 12:10).
  • Kita harus tunduk kepada pemerintah (Roma 13:1).
  • Kita harus meniru Kristus (Efesus 5:1).
  • Kita harus saling peduli (1 Korintus 16:1).
  • Kita tidak boleh berbicara jahat tentang siapa pun (Titus 3:2).
  • Kita harus mengakui dosa-dosa kita (1 Yohanes 1:9).


Ke-21 surat ini juga ditulis untuk mendefinisikan dan mengklarifikasikan kepercayaan-kepercayaan dasar iman Kristiani. Misalnya:

  • Yesus Kristus itulah Allah (Kolose 1:13-19).
  • Roh Kudus mendiami setiap orang percaya (1 Korintus 6:19-20).
  • Semua manusia adalah orang berdosa (Roma 3:23).
  • Keselamatan adalah karena kasih karunia oleh iman (Efesus 2:8-9).
  • Orang percaya harus meninggalkan dosa (Roma 6:1-14).
  • Kebenaran datang melalui Kristus (Roma 3:21-22).
  • Alkitab itu diilhamkan (2 Timotius 3:16).
  • Semua orang akan dibangkitkan (1 Korintus 15).


Melihat Allah. Surat-surat ini membantu kita mengenal Allah dalam hal-hal yang mewakili berikut ini. Sementara Saudara membaca surat-surat ini, Saudara akan melihat banyak unsur lain dari karakter Allah.

  • Dalam tulisan-tulisan otobiografi Paulus, kita melihat betapa Allah sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan terdalam dari mereka yang bersedia melayani Dia (2 Korintus 4).
  • Dalam bagian-bagian doktrin, kita melihat betapa Allah peduli untuk menyediakan penyelamatan yang sesuai dengan kebutuhan (Roma 3:21-26).
  • Dalam bacaan-bacaan yang menghibur, kita melihat Allah yang sanggup masuk ke dalam kepedihan kita serta peduli tentang pergumulan-pergumulan kita (2 Korintus 1:3-6).
  • Dalam bagian-bagian korektif, kita melihat Allah yang bukan saja cukup mengasihi kita untuk menerima kita apa adanya, melainkan juga demikian mengasihi kita sehingga tidak rela membiarkan kita sebagaimana Ia menemukan kita (Ibrani 12:7-13).
  • Dalam bacaan-bacaan nubuatan, kita melihat Allah yang berjanji menyiapkan sebuah kerajaan kekal bagi kita di mana segala kejahatan dan dosa telah disingkirkan
    (2 Petrus 3:10-13).


4. Wahyu: Nubuat

Sementara kita mempelajari Perjanjian Baru, kita telah melihat kisah penyelamatan Allah di dalam Kristus itu dinyatakan seperti sebuah gulungan kitab dibuka secara bertahap. Kita telah membaca peristiwa-peristiwa besar: kelahiran Kristus yang mujizat, 3 tahun pelayanan publik-Nya, kematian-Nya sebagai korban, serta kebangkitan-Nya. Bangkit dari kekecewaan di Kalvari itu muncullah murid-murid yang telah ditransformasikan, yang, diberdayakan oleh Roh Kudus, membentuk gereja serta meluaskannya ke seluruh dunia.

Dan gereja tetap hidup sekarang ini, mungkin lebih kuat sekarang daripada yang sudah-sudah dari generasi ke generasi.

Namun bagaimanakah semuanya akan terungkap nantinya? Apakah yang akan terjadi berikutnya? Apakah yang akan dihadapi gereja – dan dunia?

Jawaban-jawabannya datang kepada Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, dalam serangkaian mimpi serta penglihatan. Ditulis dalam kitab Wahyu dengan bahasa yang sangat kiasan, jawaban-jawaban ini menetapkan masa depan gereja serta seluruh umat manusia.

Penglihatan Yohanes tentang Masa Lalu (Wahyu 1-3). Yohanes melihat Kristus, sang Kepala gereja, berjalan di antara kaki-kaki dian yang mewakili tujuh gereja di Asia Kecil. Kepada gereja-gereja ini Ia memberikan perkataan yang mendukung, yang mendakwa, atau yang menasihati. Kepada mereka yang bertahan dijanjikan upah rohani pada waktu Kristus datang kembali kelak.

Penglihatan Yohanes tentang Sorga (Wahyu 4 – 5). Pertama-tama ia melihat takhta Allah itu sendiri, berkilauan dalam kemuliaan serta dikelilingi oleh para penyembah yang meninggikan Allah karena ciptaan-Nya yang mengagumkan. Ketika tidak seorang pun ditemukan layak membuka sebuah gulungan kitab yang besar, Yohanes menangis. Setelah disuruh berhenti menangis, kepadanya diberikan penglihatan tentang seekor Anak Domba yang telah disembelih (mewakili Yesus Kristus) berdiri di tengah-tengah takhta di sorga. Lalu terdengarlah paduan suara pujian bagi sang Anak Domba, yang layak membuka gulungan kitab itu karena Ia telah membeli umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

Penglihatan Yohanes tentang Masa Depan (Wahyu 6 – 22). Mayoritas kitab Wahyu berurusan dengan peristiwa-peristiwa di masa depan. Bagian ini bisa dibagi menjadi tiga bagian umum: tribulasi (Wahyu 6 – 18), kedatangan Kristus kembali dan peristiwa-peristiwa terkait (Wahyu 19 – 20), serta penglihatan tentang sorga (Wahyu 21 – 22).

1. Tribulasi. Dicurahkannya murka Allah diperlihatkan dalam suatu penglihatan kepada Yohanes dalam dibukanya tujuh meterai, dibunyikannya tujuh sangkakala, serta dicurahkannya isi tujuh cawan murka Allah. Berikut adalah apa yang dinyatakan kepada Yohanes dengan dibukanya ketujuh meterai itu:

Meterai ke-1: seekor kuda putih – Antikristus

Meterai ke-2: seekor kuda merah – perang

Meterai ke-3: seekor kuda hitam – kelaparan

Meterai ke-4: seekor kuda hijau kuning – kematian

Meterai ke-5: jiwa-jiwa para martir serta mezbah

Meterai ke-6: gempa bumi – penghancuran

Meterai ke-7: pengantar ketujuh sangkakala

Dibunyikannya sangkakala akan mengantarkan penghancuran yang mengerikan di bumi: Sepertiga tumbuh-tumbuhan di bumi akan dihancurkan oleh hujan es dan api; sepertiga makhluk di laut akan dibinasakan oleh sebuah gunung berapi; sepertiga sungai akan diracuni oleh sebuah bintang jatuh; sepertiga bintang-bintang dan planet-planet akan menjadi gelap; dan sepertiga populasi bumi akan dibunuh oleh tentara keji sebanyak 200 juta. Antara dibunyikannya sangkakala keenam dengan ketujuh, Yohanes melihat suatu penglihatan tentang seorang malaikat dengan sebuah kitab dengan dua saksi.

Allah akan menghukum bangsa-bangsa pemberontak di bumi. Sementara itu, musuh-musuh-Nya, Satan dan para tukang pukulnya, akan meraih kendali atas segmen-segmen yang sangat luas dari populasi dunia. Bumi, yang shock karena perang dan kematian, akan penuh dengan penghujatan serta kejahatan.

Lalu tujuh cawan yang penuh dengan murka Allah akan dicurahkan ke atas bumi. Satu per satu, tulah-tulah yang lebih mengerikan daripada yang pernah terlihat sebelumnya akan jatuh menimpa bumi. Banyak sekali umat Kristiani akan tewas sebagai martir. Dan Antikristus, manusia Satan, akan mengumpulkan tentara-tentaranya di Palestina untuk membinasakan orang Yahudi.

2. Kedatangan Kristus Kembali. Dalam bagian ini dari penglihatan Yohanes, ia melihat sorga terbuka dan Tuhan Yesus Kristus datang kembali ke bumi dalam segala kemuliaan-Nya, dikelilingi oleh tentara yang sangat besar jumlahnya.

Ia juga melihat Antikristus dikalahkan di Harmagedon dan Satan dibelenggu selama 1.000 tahun dalam jurang maut.

Setelah orang Yahudi berbalik dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Mesias mereka yang sesungguhnya, Ia akan meneguhkan takhta-Nya di Yerusalem untuk pemerintahan selama 1.000 tahun di bumi dalam kebenaran, kemakmuran, serta perdamaian. Ketika masa seribu tahun ini berakhir, Satan akan dilepaskan dan akan memimpin suatu pemberontakan terakhir melawan Tuhan. Para pemberontak akan dibinasakan dengan api dari sorga, dan Satan akan dicampakkan ke dalam lautan api selamanya. Bumi dan langit sebagaimana yang kita kenal akan dihancurkan, dan akan digantikan dengan langit dan bumi yang baru. Semua orang yang tidak percaya akan dibangkitkan dan dihakimi di hadapan takhta putih besar.

3. Sekilas Pandang tentang Sorga. Penglihatan Yohanes berakhir dengan pemandangan megah tentang langit dan bumi yang baru. Tembok-tembok dari permata, sungai sebening kristal, jalanan dari emas, dan pohon kehidupan, akan menjadi tempat tinggal kekal orang percaya. Mereka akan hidup di dalam hadirat Allah serta Raja-Juruselamat mereka, Tuhan Yesus Kristus, selamanya.

Melihat Allah. Penglihatan-penglihatan yang luar biasa sekaligus mengerikan dalam Wahyu itu membantu kita lebih mengenal Allah. Sementara Saudara membaca kitab ini, Saudara akan melihat banyak kebenaran tentang Allah. Misalnya:

  • Dalam pesan Kristus kepada ketujuh gereja, kita melihat Allah sangat berkepentingan terhadap kesejahteraan rohani umat-Nya (Wahyu 2 – 3).
  • Dalam penglihatan tentang takhta di sorga, kita melihat kemuliaan Allah yang agung, luhur, tak terbatas (Wahyu 4).
  • Dalam penghakiman meterai, sangkakala, dan cawan murka Allah, kita melihat amarah Allah atas dunia yang berdosa dan pemberontak (Wahyu 6 – 18).
  • Dalam kekalahan dan pembuangan Satan, kita melihat bahwa Allah berkuasa menaklukkan dosa dan kejahatan (Wahyu 19 – 20).
  • Dalam penggambaran tentang sorga, kita melihat kebaikan Allah selamanya dipamerkan (Wahyu 21 – 22).