Pelajaran 1, Kegiatan 2
Sedang berlangsung

Kuliah

Pelajaran Progress
0% Menyelesaikan
00:00 /

Menemukan Perjanjian Lama

Kisah Perjanjian Lama dimulai sebelum permulaan zaman.

Kisah ini dimulai:

  • sebelum ada manusia.
  • sebelum ada binatang, pohon, atau bunga.
  • sebelum ada planet dan bintang-bintang.
  • sebelum ada air dan udara.
  • sebelum ada bunyi.
  • sebelum ada cahaya.
  • kisah ini dimulai dengan Allah.

Kisah Perjanjian Lama muncul seperti seberkas sinar yang sangat kecil di kejauhan, yang berpacu menuju kita menembus kegelapan, dan meledak atas kita dalam suatu perpaduan cahaya, warna, dan bunyi yang semakin meriah. Ia memenuhi pikiran kita, emosi kita, dan roh kita dengan kemuliaan dan hadirat Allah Yang Mahakuasa sendiri.

Ketika terungkap, kisah Perjanjian Lama adalah kisah yang mengagumkan. Kisahnya adalah kisah Adam. Kisahnya adalah kisah Nuh. Kisahnya adalah kisah Israel. Kisahnya adalah kisah kita. Namun, yang terutama, kisahnya adalah kisah Allah. Kisahnya adalah pembukaan kitab-Nya, penjelasan tentang karakter-Nya, dan catatan tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang dahsyat di antara manusia sejak permulaan zaman.

Perjanjian Lama adalah sebuah kitab yang bernilai rohani dan pribadi besar. Ini adalah karena:

  • Perjanjian Lama menceritakan tentang Allah.
  • Perjanjian Lama menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana kehidupan dimulai.
  • Perjanjian Lama menceritakan bagaimana kejahatan datang ke dalam dunia kita.
  • Perjanjian Lama menubuatkan tentang sang Mesias-Penebus.
  • Perjanjian Lama menginspirasi kita untuk hidup kudus.
  • Perjanjian Lama memenuhi hati kita dengan rasa syukur serta pujian.

Namun sayangnya, Perjanjian Lama tidaklah ditemukan oleh banyak orang. Bagi mereka kekayaannya tetap tersembunyi, seperti sebuah tambang emas yang sangat besar di bawah halaman belakang seseorang.

Kecuali beberapa bacaan yang sudah tidak asing lagi yang disayangi oleh jutaan orang – Kejadian 1, Mazmur 23, Yesaya 53 – Perjanjian Lama tetap saja kitab tertutup bahkan bagi banyak umat Kristiani. Komentar-komentar seperti ini mungkin terdengar:

“Perjanjian Lama tidaklah relevan bagi dunia sekarang ini. Ide-idenya kuno dan bahasanya tidak jelas. Siapa sih yang perlu mengetahui tentang raja-raja Yahudi zaman dulu serta hukum-hukum yang sudah ketinggalan zaman? Kami membutuhkan kitab yang relevan dengan sekarang ini.”

“Perjanjian Lama penuh dengan hal-hal yang kedengarannya lebih seperti mitos dan legenda daripada realita – ular yang dapat berbicara dan ikan yang menelan manusia utuh-utuh. Lebih baik saya membaca tentang hal-hal yang dapat dibuktikan secara ilmiah.”

“Saya pernah mencoba membaca Perjanjian Lama namun saya menemukannya membosankan. Pikiran saya melantur dan pokoknya saya tidak berminat. Perjanjian Lama itu bacaan yang lumayan membosankan.”

“Sejujurnya, Perjanjian Lama menakutkan saya. Terlalu tebal. Lagipula, begitu banyak pembunuhan serta perang. Dan Allah tampaknya demikian kejam. Perjanjian Baru lebih penuh kasih.”

Harus diakui, bagi seorang pembaca baru, Perjanjian Lama memang tampaknya mengintimidasi. Perjanjian Lama memang memiliki bagian-bagian yang sulit dimengerti. Dan Perjanjian Lama memang memuat kekerasan. Namun begitu seseorang memahami beberapa fakta dasar tentangnya, Perjanjian Lama tidaklah begitu mengintimidasi atau kuno seperti yang kelihatannya. Perjanjian Lama justru seru. Dramatis. Realistis. Perjanjian Lama menceritakan hal-hal yang perlu kita ketahui tentang diri sendiri dan dunia kita. Dan yang terutama, Perjanjian Lama menceritakan tentang Allah!

Kekayaan Perjanjian Lama

Begitu Saudara menemukan Perjanjian Lama dan mulai membaca dan mempelajarinya, akan Saudara temukan bahwa Perjanjian Lama penuh dengan kekayaan besar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Perjanjian Lama adalah gudang harta kekayaan bagi pembacanya.

1. Perjanjian Lama memberikan fondasi bagi keseluruhan Alkitab. Alkitab terdiri dari dua Perjanjian – Lama dan Baru. Keduanya sama-sama merupakan bagian dari Alkitab. Keduanya sama-sama menceritakan tentang Allah. Keduanya sama-sama memberikan informasi tentang kebenaran-kebenaran dasar yang perlu kita ketahui. Namun tanpa pemahaman tentang Perjanjian Lama, Perjanjian Baru tidak dapat sepenuhnya dipahami atau dihargai; tanpa Perjanjian Baru, Perjanjian Lama takkan lengkap. Perjanjian Lama mengokohkan fondasi kebenaran, lalu Perjanjian Baru membangun struktur supernya.

2. Perjanjian Lama menceritakan tentang Yesus Kristus. Kita tidak dapat sepenuhnya mengetahui tentang Kristus dan maksud-Nya datang ke dalam dunia kita tanpa mempelajari Perjanjian Lama. Perjanjian Lama menceritakan tentang Dia dengan bahasa yang simbolis. Perjanjian Lama meramalkan kedatangan-Nya. Perjanjian Lama membuat pelayanan-Nya fokus. Perjanjian Lama memberikan ulasan yang sangat hidup tentang pengorbanan-Nya karena dosa. Perjanjian Lama melampaui hari ini untuk menceritakan tentang penghakiman-Nya atas dunia serta kerajaan damai-Nya yang akan datang. Sesungguhnya, Perjanjian Lama menceritakan demikian banyak tentang Yesus sampai-sampai beberapa pengajar Alkitab pernah mengatakan bahwa Kristus dapat dilihat pada setiap halamannya.

3. Perjanjian Lama memberikan fondasi bagi iman kepada Kristus. Iman Kristiani dibangun di atas Perjanjian Lama. Erich Sauer, dalam bukunya yang berjudul The Dawn of World Redemption, mengatakan begini:

Perjanjian Lama adalah janji sekaligus ekspektasi, Perjanjian Baru adalah penggenapan sekaligus penyelesaian. Perjanjian Lama adalah pengerahan para malaikat ke pertempuran Allah, Perjanjian Baru adalah kemenangan Dia yang disalibkan. Perjanjian Lama adalah fajar menyingsing, Perjanjian Baru adalah matahari terbit dan terang hari yang kekal.

Kalau iman Kristiani, “agama Kristus,” boleh diumpamakan sebagai sebuah katedral yang megah, Perjanjian Lama adalah fondasinya yang tak tergoncangkan.

4. Perjanjian Lama membantu kita mengenal Allah. Lebih dari apa pun, Perjanjian Lama menceritakan tentang Allah. Perjanjian Lama menyatakan Dia dengan cara-cara ini:

  • Pengetahuan Faktual. Untuk mengenal Allah, kita harus terlebih dulu mengetahui tentang Dia. Perjanjian Lama menyingkapkan karakter-Nya dalam catatannya tentang perbuatan-perbuatan dahsyat-Nya
  • Pengenalan Pribadi. Perjanjian Lama membawa kita melampaui tahapan informasi dan membawa kita ke tempat di mana kita dapat mengenal Allah secara pribadi lewat pengalaman serta hubungan orang lain yang hidup bergaul dengan-Nya.
  • Pengetahuan Praktis. Membangun di atas pengenalan pribadi akan Allah, Perjanjian Lama juga menjelaskan bagaimana seharusnya kita hidup. Perjanjian Lama menyingkapkan kehendak-Nya dan menjabarkan, Ia mau kita menjadi pribadi seperti apa. Dengan mematuhi perintah-perintahnya, berpikir sebagaimana Perjanjian Lama mengajar kita berpikir, dan menerima sang Juruselamat yang dipresentasikannya, kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya kita hidup di dunia kita yang kompleks.

Mengenal Allah Lewat Perjanjian Lama

Kisah Perjanjian Lama dimulai pada waktu penciptaan dan berakhir kira-kira 400 tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus. Latar belakang utamanya adalah Palestina, namun peristiwa-peristiwanya terjadi di berbagai lokasi – istana Mesir dan Babel; padang gurun Sinai dan Arab; gunung Ararat, Nebo, dan Karmel. Walaupun penekanan utamanya adalah pada orang Yahudi, kisahnya melibatkan banyak bangsa di dunia: orang Mesir, orang Het, orang Babel, orang Kanaan, orang Aram, dan sekian kelompok yang lebih kecil. Perjanjian Lama menceritakan migrasi, perang-perang militer, intrik politik, dan asmara. Perjanjian Lama menceritakan pahlawan-pahlawan dan penjahat-penjahat; hamba-hamba perempuan dan ratu-ratu; nabi-nabi dan pujangga-pujangga; hakim-hakim, imam-imam, dan raja-raja.

Perjanjian Lama ditulis selama periode waktu 1000 tahun (tahun 1400 – 400 Sebelum Masehi) oleh kira-kira 30 penulis yang berbeda. Catatan sejarahnya mencakup mulai dari penciptaan hingga kembalinya orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab, yang boleh dibagi menjadi tiga bagian utama: sejarah, puisi, dan nubuat.

Kami mau membukakan pintu Perjanjian Lama bagi Saudara. Kami akan melakukannya dengan sekadar menelusuri halaman-halaman sejarahnya. Kami akan memakai empat tahapan utama yang diindikasikan dalam diagram ini. Dalam prosesnya, kita akan berhenti di sepanjang jalan untuk melihat bagaimana ke-39 kitab Perjanjian Lama cocok dengan pola historis ini. Kita juga akan mengambil jeda untuk merenungkan dua faktor yang sangat penting yang berhubungan dengan kita sekarang ini.

Pertama, kita akan melihat bagaimana Allah dinyatakan lewat keempat fase sejarah Perjanjian Lama dengan mempelajari insiden-insiden yang mewakili dari masing-masing fase. Sementara kita melihat bagaimana Allah berkarya secara langsung dalam kehidupan orang-orang dengan cara yang supernatural sekaligus mengubah hidup, kita akan belajar lebih banyak tentang kodrat serta karakter-Nya.

Kedua, kami akan memperlihatkan bagaimana Saudara dapat melihat diri sendiri dalam Perjanjian Lama. Allah tidaklah berubah, dan umat manusia pun tidak berubah. Oleh karenanya, apa yang terjadi di zaman Perjanjian Lama juga mewakili apa yang terjadi dengan kita sekarang ini. Dalam pengertian itu, Perjanjian Lama tidaklah kuno atau ketinggalan zaman. Melainkan, Perjanjian Lama adalah sebuah kitab yang banyak berbicara tentang Allah kepada orang modern.

Di dunia sekarang ini yang diwarnai oleh kemajuan-kemajuan ilmiah yang mencengangkan dan kondisi-kondisi dunia yang tegang, kita perlu mengetahui segala yang dapat kita ketahui tentang Allah sementara Ia dinyatakan dalam Perjanjian Lama. Kita perlu mengenal Allah yang lebih besar daripada dunia kita dan lebih berkuasa daripada penguasa mana pun di dalamnya, Allah yang memegang Firman-Nya, Allah yang menyelamatkan yang terhilang, Allah yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan terdalam dari orang-orang yang Ia jadikan ada.